Selasa, 14 Januari 2014

Dampak anemia
Menurut Anie Kurniawan, dkk (1998), dampak anemia pada remaja putri ialah:
a.Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
b.Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapaioptimal.
c.Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
d.Mengakibatkan muka pucat.
Menurut Reksodiputro (2004) yang dikutip oleh Tarwoto, dkk (2010), komplikasi dari anemia yaitu:
Gagal jantung kongesif; Parestesia; Konfusi kanker;Penyakit ginjal;Gondok;Gangguanpembentukan heme;
Penyakit infeksi kuman;Thalasemia;Kelainanjantung;Rematoid;Meningitis;Gangguan sistem imun.
Menurut Moore (1997) yang dikutip oleh Tarwoto, dkk(2010) dampak anemia pada remaja adalah:
a.Menurunnya produktivitas ataupun kemampuan akademis disekolah, karena tidak adanya gairah belajar dan konsentrasi
b.Mengganggu pertumbuhan di mana tinggi dan berat badanmenjadi tidak sempurna
c.Daya tahan tubuh akan menurun sehingga mudahterserangpenyakit
UNTUK MELIHAT LEBIH LANJUT, DOWNLOAD DISIN

makanan anemia

JENIS MAKANAN YANG BAIK DIKONSUMSI BAGI PENDERITA KURANG DARAH
Penderita anemia juga dikenal dengan sebutan kurang darah atau kadar sel darah merah di bawah nilai normal. faktor penyebab bisa dikarenakan kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, seperti zat besi, asam folat dan vitamin B12.
Anemia sering terjadi pada wanita hamil karena rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh semasa mengandung. Wanita hamil akan sering merasa letih, kepala pusing, sesak nafas, wajah pucat dan disertai dengan berbagai keluhan lainnya dapat mengindikasikan bahwa sedang menderita kekurangan darah atau anemia. Hal ini tentunya sangat beresiko, tingginya angka kematian ibu berkaitan dengan anemia. Selain menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapatkan pasokan oksigen, juga dapat meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan.

Sesungguhnya obat untuk menambah darah yang sejati berasal dari menu harian yang bergizi. Keanekaragaman dalam mengkonsumsi makanan memiliki hal penting dalam membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. Kehadiran protein hewani, vitamin C, asam folat dan gizi mikro lain juga dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Berikut beberapa jenis makanan yang baik dikonsumsi untuk menjaga kadar sel darah merah, memperlancar aliran darah bahkan sumber penambah darah sebagai obat alami terbaik.

DAGING
Daging kaya berbagai zat besi, mengkonsumsi daging dapat membantu anda menaikan hemoglobin dalam darah dengan cepat karena mudah diserap oleh usus sehingga tidak menyebabkan pencernaan tersumbat. Tetapi jangan mengkonsumsi terlalu berlebihan, seperti kita ketahui akan berisiko terhadap serangan jantung. Konsumsilah daging rendah lemak dengan menu diet yang seimbang.

SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN
Sumber penambah darah lainnya adalah sayuran, namun tidak semua sayuran dapat mengurangi anemia. Ubi merupakan konsumsi makanan yang disarankan karena ubi adalah obat alami terbaik untuk meningkatkan jumlah sel darah merah. Selain itu beberapa sayuran lainnya yang direkomendasikan adalah : bunga kol dan brokoli,  kacang polong hijau, sawi, bayam, kangkung, daun katuk, kacang merah, kentang, lobak, dll.
Tidak kalah dengan sayuran, buah juga dapat membantu meminimalisir terjadinya penyakit anemia. Beberapa diantaranya adalah : kismis dan anggur, apel, melon, jeruk dan limau, bit hijau, plum, dll.

ROTI, SEREAL DAN HAVERMUT
Ketiga jenis Makan diatas sangat sangat berguna bagi anda untuk meningkatkan kadar zat besi yang terdapat dalam tubuh anda, sehingga ketiga makanan itu sangat manjur (top care) untuk pencegahan penyakit Anemia yang sangat berat.

KACANG ALMOND
Dengan mengkonsumsi kacang Almond 1 ons secara teratur dalam setiap harian anda, itu sama halnya anda memberikan asupan kebutuhan 6 % zat besi yang harus terpenuhi pada tubuh anda. Makanan ini sangat dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari bagi penderita anemia supaya resiko anemia terminimalisir.

Istilah kurang darah berbeda dengan tekanan darah rendah, jika darah rendah berhubungan dengan kekuatan pompa jantung yang dibandingkan dengan tahanan yang ada di perifir atau pembuluh darah tepi atau berarti tekanan darah dalam pembuluh darah yang berkurang. Sedangkan kurang darah, yaitu zat dalam darah itu sendiri yang kadarnya berkurang atau di bawah normal. Demikianlah sedikit ulasan mengenai makanan penambah darah atau makanan penderita kurang darah (anemia), semoga bermanfaat.
 
untuk melihat naskah  asli, download disini

TANDA-TANDA ANEMIA

Menurut Anie Kurniawan, dkk (1998), tanda-tanda Anemia meliputi:
a.Lesu, Lemah, Letih, Lelah, Lalai (5L)
b.Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
c.Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit, dan telapak tangan menjadi pucat.
 
Menurut Handayani dan Haribowo (2008), gejala anemia dibagi
menjadi tiga golongan besar yaitu sebagai
berikut:
1)Gejala Umum anemia
Gejala anemia disebut juga sebagai sindrom anemia atau Anemic syndrome. Gejala umum anemia atau sindrom anemia adalah gejala yang timbul pada semua jenis Anemia pada kadar hemoglobin yang sudah menurun sedemikian rupa di bawah titik tertentu. Gejala ini timbul karena anoksia organ target dan mekanisme kompensasi tubuh terhadap penurunan hemoglobin.
Gejala
-
gejala tersebut apabila diklasifikasikan menurut organ
yang terkena adalah:
a)
Sistem Kardiovaskuler: lesu, cepat lelah, palpitas
i, takikardi,
sesak napas saat beraktivitas, angina pektoris, dan gagal
jantung.
b)
Sistem Saraf: sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata
berkunang
-
kunang, kelemahan otot, iritabilitas, lesu, serta
perasaan dingin pada ekstremitas.
c)
Sistem Urogenital: g
angguan haid dan libido menurun.
d)
Epitel: warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit
menurun, serta rambut tipis dan halus.
2)
Gejala Khas Masing
-
masing anemia
Gejala khas yang menjadi ciri dari masing
-
masing jenis anemia
adalah sebagai berikut

untuk melohat lebih ;engkap, download disni

glossitis

 4. GLOSSITIS (RADANG LIDAH)

DefinisiGlossitis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan perubahan lidah yang membengkak dan berubah warna, biasanya warna merah gelap.
EtiologiGlossitis atau perubahan penampilan lidah dapat menjadi primer atau merupakan gejaladari penyakit lainnya. Glossitis terjadi ketika ada suatu peradangan akut atau kronis pada lidah,yang menyebabkan lidah membengkak dan berubah warna.Diantara penyebab dari glossitis antara lain :
Virus atau infeksi (termasuk herpes simplex oral)Iritasi atau cedera luka bakar, tepi yang kasar pada gigi atau trauma lainnya
Paparan terhadap iritasi seperti tembakau, alcohol, makanan panas atau bumbu
Maag atau gastritis sekunder terhadap infeksi helicobacter pylori
Reaksi alergi terhadap pasta gigi, obat kumur, penyegar nafas, pewarna dalam permen, plastic pada gigi palsuPenyakit seperti anemia defisiensi besi, anemia pernisiosa dan defisiensi vitamin Blainnya, oral lichen planus, eritema ragam, borok aphthous, pemfigus vulgaris, sifilis danganggguan lainnya
Jika lesi berwarna merah terang, dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B kompleksMinum antibiotikspektrum luasInfeksi jamur 
 gejala
Peradangan pada lidah
Permukaan lidah yang halus
Lidah warna sangat merah, putih
Kesulitan mengunyah, menelan, atau berbicara
 
untuk melihat lebih lanjut, download disini

VITAMIN 12

 Many experts previously believed that strict vegetarians were the primary group that could develop a vitamin B12 deficiency. If you had adequate stores of this important nutrient in your body, the experts believed you were “safe” for many years from developing a B12 deficiency.
Now we know better.
Vitamin B12 deficiency and depletion are much more common than previously thought, especially in the over-60 population. In fact, it's believed that almost one in four people over 60 have deficient levels of this vital vitamin.
Equally disturbing are emerging signs that other age groups harbor suboptimal blood levels of B12 as well.
Why is vitamin B12 deficiency such a big deal?

UNTUK MELIHAT LEBIH LENGKAP, DOWNLOAD DISNI

gizi adekuat

Tepat, adekuat, aman. Apa ya maksudnya pada pemberian MPASI?
  • Tepat waktu: harus diberikan saat kebutuhan zat gizi tidak dapat dipenuhi ASI.
  • Adekuat: mencukupi kebutuhan zat gizi yang diperlukan bayi.
  • Aman: higienis dalam proses persiapan, pemberian dan penyimpanan makanan bayi.
  • Tepat cara pemberiannya: sesuai dengan tanda lapar-kenyang dari bayi, tekstur, jumlah dan frekuensi, serta cara pemberiannya.
Tujuan pemberian makan pada bayi bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan gizi, tetapi juga penting untuk pendidikanseperti keterampilan makan, selera dan disiplin anak, “Serta untuk aspek psikologis seperti kepuasan serta interaksi antara orang tua dengan anak,” ujar dr. Titis.
Lebih lanjut dr. Titis menjelaskan tentang pentingnya pemantauan berat badanbayi, bahan makanan apa saja yang bisa diberikan pada bayi serta jumlahnya dengan contoh secara langsung.

Tabel: Kenaikan Berat Badan Bayi yang Adekuat
Periode
g/hari
g/bulan
Trimester 1
25 – 30
750 – 900
Trimester 2
20
600
Trimester 3
15
450
Trimester 4
8 – 10
200 – 300

  • Anak lebih dari 1 tahun: minimal 2 kg/tahun
Cara terbaik memperkenalkan MPASI pada bayi adalah menggunakan prinsip responsive feeding, yaitu mengenali tanda-tanda bayi lapar dan kenyang. Bila bayi mulai memasukkan tangannya ke mulut, matanya berbinar dan tangannya menggapai makanan yang ada dilihatnya, itu pertanda dia lapar. Sementara bila bayi mulai memalingkan wajahnya dan menampik tangannya dari sendok makan yang ibu suapkan, menangis bahkan muntah, itu pertanda bayi sudah kenyang.
Adakah aturan pemberian MPASI? Singkatnya, ibu dan pengasuh bayi bertanggung jawab terhadap waktu pemberian makan (kapan), jenis makanan (apa), dan tempat makan (di mana). Sementara bayi menentukan jumlah makanan yang dia makan (berapa) dan selera makan (mau atau tidak).
Dengan berbekal pengetahun, kesabaran, tak kenal lelah mengamati pola dan kebiasaan makan bayi –buat buku harian makan anak– maka pemberian MPASI yang tepat, adekuat, dan aman pasti bisa sukses!

untuk mendapatkan naskah asli, download disni

antagonis folat

ANTAGONIS FOLAT
ØAsam folat dibutuhkan untuk sintesa RNA dan DNA dan untuk pertumbuhan, reflikasi sel bakteri.
Øantibiotik gol antagonis asam folat, bekerja dengan cara menghambat dan atau mereduksi asam folat.

SULFONAMIDA
ØMekanisme kerja :
ØMenghambat sintesa asam folat, dimana gol obat sulfonamid menjadi kompetitor dari PABA (prekursor asam folat) sehingga tidak dapat terbentuk asam folat.

TRIMETOPRIM
ØSering dikombinasi dengan sulfametoksazol.
ØMekasisme kerja :
ØBentuk folat aktif adalah derivat tetrahidrofolat, yaitu reduksi asam folat oleh dihidrofolat reduktase, reaksi inilah yang dihambat.

KOTRIMOKSAZOL
ØKombinasi : trimetoprim dan sulfametoksazol.
ØMekanisme kerja :
ØMenghambat sintesa tetrahidropolat (oleh trimetoprim) dan menghambat masuknya PABA kedalam asam polat (oleh sulfametoksazol). Sehingga aktivitas sinergi dan lebih poten. (Lihat gambar diatas)

untuk mendapatkan naskah asli, dwonload disini

penyakit celiac

Apa Yang Dimaksud Dengan Penyakit Celiac?

Penyakit Celiac adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kerusakan pada usus halus yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk mencerna nutrisi tertentu. Kerusakan ini dikarenakan oleh reaksi terhadap konsumsi gluten, yang ditemukan pada terigu, barley, gandum hitam, dan sejenis gandum lainnya. Ketika penderita penyakit Celiac memakan makanan-makanan ini atau menggunakan produk yang mengandung gluten, sistem kekebalan tubuh mereka akan memberikan respon dengan cara merusak atau menghancurkan vili. Vili adalah struktur kecil, seperti tonjolan-tonjolan jari yang melapisi usus halus. Vili-vili ini yang membuat usus halus dapat menyerap nutrisi dari makanan kedalam aliran darah. Tanpa vili yang sehat, seseorang dapat menjadi malnutrisi terlepas dari jumlah makanan yang dikonsumsi. Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti konstipasi, diare, dan perut kembung. Penyakit Celiac dikenal sebagai suatu penyakit genetik yang umum dan juga sering terjadi pada orang-orang dengan kelainan seperti sindrom Down dan Sindrom Turner. 
 
untuk melihat lebih lanjut, download disini

anemia pernisiosa

(b) Anemia Pernisiosa
Anemia pernisiosa adalah anemia makrositik normokromik yang terjadi akibat kekurangan vitamin B12, dimana vitamin B12 tidak dapat disera leh karena lambung tidak dapat menghasilkan faktor intrinsik, yamg akan bergabung dengan vitamin B12 dan mengangkutnya ke dalam aliran darah.Vitamin B12 penting untuk sintesisDNA di dalam sel darah merah dan untuk fungsi saraf. Anemia ini kadang-kadang terjadi, karena suatu sistem kekebalan yang berlebihan menyerang sel-sel lambung yang menghasilkan faktor intrinsik (reaksi autoimun). Bentuk lainnya dari kekurangan vitamin B12 bisa terjadi padavegetarian, karena vitamin B12 hanya ditemukan dalam produk hewan dan penderita kelainan yang diturunkan, yang menghalangi pengangkutan atau aktivitas vitamin ini. 
 
untuk mendapatkan naskah lebih lengkap,download disni

Anemia megaloblastik

 Anemia Megaloblastik adalah anemia yang terjadi karena terhambatnya dan eritrosit yang tidak berfungsi
Anemia Megaloblastik adalah anemia yang khas ditandai oleh adanya sel megaloblas dalam sumsum tulang.Sel megaloblas adalah sel precursor eritrosit dengan bentuk sel yang besar disertai adanya kes, dimN maturasi sitoplasma normal tetapi inti besar dengan susuna kromosomyang longgar.
Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 selama kehamilan sangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh menyerap vitamin B12 karena tidak adanya faktor intrinsik. Ini adalah suatu penyakit autoimun yang sangat jarang pada wanita dengan kelainan ini. Defisiensi vitamin B12 pada wanita hamil lebih mungkin dijumapai pada mereka yang menjalani reseksi lambung parsial atau total. Kausa lain adalah penyakit Crohn, reseksi ileum, dan pertumbuhan bakteri berlebihan di usus halus.
Kadar vitamin B12 serum diukur dengan radio immunoassay. Selama kehamilan, kadar nonhamil karena berkurangnya konsentrasi protein pengangkut B12 transkobalamin (zamorano dkk, 1985). Wanita yang telah menjalani gastrektomi total harus diberi 1000 mg sianokobalamin (vitamin B12) intramuscular setiap bulan. Mereka yang menjalani gastrektomi parsial biasanya tidak memerlukan terapi ini, tetapi selama kehamilan kadar vitamin B12 perlu dipantau. Tidak ada alasan untuk menunda pemberian asam folat selama kehamilan hanya karena kekhawatiran bahwa akan terjadi gangguan integritas saraf pada wanita yang mungkin hamil dan secara bersamaan mengidap anemia pernisiosa Addisonian yang tidak terdeteksi (sehingga tidak diobati).
 
untuk melihat lebih lanjt, download disini

globulin antitimosit

antitimosit globulin


Serum from blood that contains antibodies that bind to human T cells. Antithymocyte globulin is given to a patient before a stem cell transplant to kill T cells and lower the risk of graft-versus-host disease (GVHD). It is also used to treat GVHD and after a kidney transplant to help keep the body from rejecting the kidney. Also called antilymphocyte globulin.

untuk melihat lebih lengkap, download disini

Senin, 13 Januari 2014

Definisi:Duodenum

Duodenum adalah bagian pertama usus kecil yang terletak persis di bawah lambung. Panjangnya sekitar 25 cm, sedangkan usus kecil keseluruhan panjangnya sekitar 6,5 meter. Bagian ini dimulai dengan bola duodenum, dibatasi oleh sfingter pilorus yang menandai ujung bawah lambung, dan terhubung dengan ligamen Treitz ke diafragma sebelum menuju ke bagian berikutnya dari usus kecil, jejunum. Empedu dan pankreasmengalirkan cairan ke dalam duodenum melalui saluran masing-masing.

duodenum

Definisi:Duodenum

Duodenum adalah bagian pertama usus kecil yang terletak persis di bawah lambung. Panjangnya sekitar 25 cm, sedangkan usus kecil keseluruhan panjangnya sekitar 6,5 meter. Bagian ini dimulai dengan bola duodenum, dibatasi oleh sfingter pilorus yang menandai ujung bawah lambung, dan terhubung dengan ligamen Treitz ke diafragma sebelum menuju ke bagian berikutnya dari usus kecil, jejunum. Empedu dan pankreasmengalirkan cairan ke dalam duodenum melalui saluran masing-masing.
untuk melihat lebih lengkap, download disini

anemia aplastik

Pengobatan Anemia Aplastik

0
Pengobatan Anemia Aplastik
anemia aplastik
Anemia aplastik adalah suatu kondisi dimana sum-sum tidak dapat berproduksi maksimal sehingga sel darah baru tidak mencukupi untuk proses penggantian sel darah lama. Pada anemia aplastik jumlah sel darah putih,sel darah merah,dan platelet semakin rendah.
Gejala Anemia Aplastik
Ada 3 gejala utama Anemia Aplastik :
  1. Anemia (kurang darah merah) ditandai dengan pucat,mudah lelah,lemah,hilang selera makan,dan palpitasi
  2. Trombositopenia (kurang trombosit) ditandai dengan perdarahan gusi,epistaksis,petekia,ekimosa dan lain-lain
  3. Leucopenia (kurang leukosit) ditandai dengan infeksi
Factor penyebab Anemia Aplastik
  • Penyakit kongetinal seperti  anemia fanconi, dyskeratosis congenita, sindrom Pearson, sindrom Dubowitz dan lain-lain
  • Obat-obatan tertentu
  • Zat-zat kimia seperti  benzen, arsen, insektisida, dan lain-lain
  • Radiasi dan infeksi
Pengobatan Anemia Aplastik dengan Obat Herbal Jelli Gamat Luxor
jelli gamat luxor
Anda mencari Solusi tepat  untuk pengobatan anemia aplastik dengan obat herbal? Disini tempatnya karena kami menyarankan pengobatan anemia aplastik dengan  jelly gamat luxor. Dimana jelli gamat luxor  yang memiliki peranan aktif dalam pengobatan  anemia aplastik dengan tepat dan alami. Jelly gamat luxor yang berbahan dasar teripang ini memiliki potential therapeutic dan Sticophus hermanii adalah teripang yang memiliki nilai theurapetic paling tinggi. Begitu banyak kandungan yang ada dalam jelly gamat luxor yang diantaranya senyawa kolagen yang juga diperlukan dalam tubuh manusia untuk rambut, tulang, kuku, kulit dan metabolisme di dalam tubuh. Asupan kolagen alami dalam teripang dapat membantu tubuh pertumbuhan jaringan kulit, otot dan tulang, meningkatkan imunitas tubuh. Kandungan lainnya dalam teripang yaitu omega 3 yaitu asam lemak yang bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, mencegah terjadinya penggumpalan darah, mengurangi kekentalan darah, menurunkan resiko terjadinya gangguan kardiovaskular. Teripang juga mengandung beberapa jenis mineral yang diperlukan untuk metabolisme tubuh yang berguna dalam peranan produksi insulin dan sperma, membantu pembentukan sel darah merah, membantu kerja sistem saraf dan fungsi jantung, antioksidan, meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, teripang mengandung cell growth factor (CGF) yang bertanggung jawab untuk menstimulasi proses regenerasi atau peremajaan sel dan berperan untuk mempercepat penyembuhan luka. Khasiat lainnya dalam jelly gamat luxor yang mampu memperbaiki sistem kerusakan tubuh, memperkuat daya tahan tubuh, dan berperan aktif dalam membunuh penyebaran virus dan bakteri penyebab penyakit. Cukup dengan mengkonsumsi secara rutin maka pengobatan anemia aplastik ini dapat berjalan dengan lancar dan cepat dengan hasil yang maksimal bahkan jelly gamat luxor tidak hanya menyembuhkan tetapi juga dapat meningkatkan imunitas tubuh sehingga Anda dapat merasakan kesehatan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Beralihlah dengan Jelli Gamat Luxor untuk pengobatan Anemia Aplastik.
Realita Sembuh Dari Anemia Aplastik Berkat Konsumsi Obat Herbal Jelly Gamat Luxor
Nama               : Nusanto
Umur               : 30 tahun
Alamat             : Jakarta
Keluhan           : Anemia Aplastik
Sebelum Mengkonsumsi Obat Herbal Anemia Aplastik Jelly Gamat Luxor
“7 mei 2006 saya dinyatakan terkena aplastik oleh dokter” Tutur Nusanto pria kelahiran pontianak, kalimantan Barat. Anemia Aplastik terjadi karena sel yang memproduksi butir darah (terletak di sumsum tulang belakang) tidak dapat menghasilkan sel darah dalam jumlah yang cukup. Akibatnya HB rendah badan lemah dan dapat terjadi pendarahan. Itulah yang terjadi pada diri saya, lanjutnya. Saat itu kondisi saya sudah sangat lemah, Hb 4,8 Trombosit 10.000 dan sudah terjadi pendarahan. Perawat mengatakan saya dilarang banyak bergerak, kondisi saya memang sudah sangat mengkhawatirkan pada waktu itu.
Setelah Mengkonsumsi Obat Herbal Anemia Aplastik Jelly Gamat Luxor
Saat masih di rawat di rumah sakit tepatnya tgl 28 mei 2006 istri saya memesan Jelly Gamat dan spirulina pacifica. Harapan untuk kembali hidup dan sehat muncul lagi, istri membantu saya memberikan jelly gamat 3X3 sdm/hari, spirulina pacifica 3X10 tablet/hari. Dalam waktu 2 minggu setelah konsumsi Trombosit naik menjadi 29.000. Pendarahan sudah berhenti, HB naik menjadi 8,5 tubuh mulai kuat dan bertenaga. Awal juni 2006 diizinkan pulang oleh dokter dan berobat jalan. Sungguh suatu kemajuan yang luar biasa untuk saya dan keluarga besar. Berikutnya saya lakukan check terakhir 9 januari 2007 kondisi sudah stabil dan jauh lebih sehat, Trombosit naik menjadi 37.000. Kini hampir 3 tahun berlalu, kesehatan saya stabil, kembali bekerja seperti biasa, tak lupa saya menjaga kesehatan dan istirahat cukup. Terima kasih Obat herbal anemia aplastik Jelly Gamat Luxor.

untuk melihat yang asli, download disni

Pendarahan Dari Kandung Kemih (Bleeding From Bladder)

Darah yang kelihatan dari air seni pada waktu-waktu yang lain kecuali selama haid, selamanya menandakan bahwa sesuatu yang serius sedang terjadi di dalam kandung kemih atau ginjal. Pendarahan mungkin berasal dari batu-batu didalam kandung kemih, atau dari suatu dari peredangan akut atau barang kali dari polyp kecil atau tumor. Penyakit TBC pun mungkin menyebabkan adanya darah di dalam air seni.

Pendarahan mungkin juga terjadi jika seorang memakai anticoagulantia untuk mencegah pembekuan darah. Kandung kemih mungkin merupakan tempat pertama dimana pendarahan semacam ini kelihatan. Panggillah dokter dengan segera, atau bawalah sisakit ke rumah sakit untuk diperiksa dengan seksama.

untuk melihat yang asli, download disini

Apa itu Biopsi Sumsum Tulang? Prosedur, Resiko & Biayanya

Amazine | Online Popular Knowledge
email Apa itu Biopsi Sumsum Tulang? Prosedur, Resiko & Biayanya
biopsi sumsum tulang Apa itu Biopsi Sumsum Tulang? Prosedur, Resiko & BiayanyaSumsum tulang adalah jaringan lunak dan berlemak yang terdapat dalam rongga hampir semua tulang.
Jaringan ini memainkan peran utama dalam pembentukan sel darah.
Dalam biopsi sumsum tulang, jaringan lunak dari bagian dalam tulang diekstrak untuk tujuan diagnostik.
Apa itu Biopsi Sumsum Tulang?
Dalam kebanyakan kasus, biopsi sumsum tulang atau biopsi trephine disarankan karena terjadi pembacaan abnormal pada tes complete blood count (CBC) atau tes hitung darah lengkap.
Bisa jadi hasil tes menunjukkan sel darah putih (leukosit), sel darah merah, atau trombosit menunjukkan perbedaan dari sel-sel sehat.
Atau, mungkin juga jumlah ketiga sel darah tersebut tidak sesuai dengan jumlah normal.
Siapa yang Harus Menjalani Biopsi Sumsum Tulang?
Biopsi sumsum tulang lazim digunakan untuk mengidentifikasi kelainan darah seperti anemia, infeksi darah, leukemia, dan kanker sumsum tulang.
Orang yang dicurigai memiliki salah satu masalah tersebut diharapkan menjalani biopsi sumsum tulang.
Seorang pasien yang telah didiagnosis dengan kanker tertentu mungkin juga tetap perlu menjalani tes ini untuk mengetahui tahapan kanker atau respon tubuh terhadap pengobatan.
Persiapan
Sebelum tes, dokter akan memeriksa catatan medis pasien untuk menyingkirkan resiko medis yang mungkin timbul.
Pasien harus memberikan keterangan lengkap tentang sejarah medis yang berkaitan dengan reaksi alergi pada obat apapun, masalah perdarahan, atau tes yang sudah dilakukan.
Keterangan rinci akan membantu mengurangi kemungkinan komplikasi yang pada akhirnya menjamin keamanan prosedur.
Prosedur
Setelah memasuki ruangan tes, pasien umumnya dipersilahkan untuk berbaring tengkurap.
Anestesi akan diberikan di sekitar bagian tubuh dimana sumsum tulang akan diambil. Jarum biopsi lantas disuntikkan untuk mengambil sampel sumsum tulang.
Setelah tes, pasien biasanya akan diminta untuk tetap berada di posisi yang sama selama sekitar 15 menit. Dokter akan memberikan tekanan pada daerah tusukan jarum untuk mengurangi perdarahan.
Hasil
Hasil tes normal akan menunjukkan jenis normal dan jumlah normal dari sel-sel hematopoietik atau sel pembentuk darah, jaringan ikat, dan sel-sel lemak.
Di sisi lain, hasil abnormal akan menunjukkan salah satu atau beberapa hasil berikut: jumlah trombosit rendah, jumlah sel darah merah rendah atau tinggi, jumlah sel darah putih rendah atau tinggi, dan bentuk sel darah yang abnormal.
untuk melihat naskah asli, download disini
Wasir (Hemorrhoid)
Definisi
Hemorrhoid merupakan pembengkakan dan peradangan pada pembuluh darah balik (vena) pada daerah
rektum atau anus. Di Amerika, 50% populasi usia 50an menderita wasir. Dan diperkirakan sekitar 50-
85% populasi dunia akan mengalami gejala wasir pada periode tertentu dalam hidupnya.
Penyebab
Penyebab terjadinya wasir bermacam-macam. Wasir dapat diturunkan secara genetik, atau karena
memang lemahnya pembuluh darah vena di rektum atau anus, atau juga dapat disebabkan karena
terlalu sering dan kuat mengedan (kesulitan buang air besar atau diare). Duduk yang terlalu lama juga
dapat menyebabkan terjadinya wasir. Hipertensi (darah tinggi), obesitas (kegemukan), dan gaya hidup
yang malas (tidak aktif) juga merupakan salah satu pencetus terjadinya wasir. Konsumsi alkohol dan
kopi dalam jumlah banyak dan sering juga merupakan salah satu faktor pencetus. Alkohol dapat
menyebabkan penyakit hati yang pada akhirnya akan menimbulkan penyumbatan aliran pembuluh
darah pada rektum atau anus, sedangkan mengkonsumsi terlalu banyak kopi dapat menyebabkan
hipertensi. Keadaan dehidrasi (kekurangan cairan) dapat juga menjadi faktor penyebab. Dehidrasi dapat
menyebabkan tinja yang keras dan kesulitan buang air besar. Kekurangan vitamin E merupakan faktor
yang lainnya.
Tipe dan Gejala
Hemorrhoid dibagi menjadi 2 tipe :
*) Hemorrhoid eksterna
Merupakan wasir yang timbul pada daerah yang dinamakan anal verge, yaitu daerah ujung dari anal
kanal (anus). Wasir jenis ini dapat terlihat dari luar tanpa menggunakan alat apa-apa. Biasanya akan
menimbulkan keluhan nyeri. Dapat terjadi pembengkakan dan iritasi. Jika terjadi iritasi, gejala yang
ditimbulkan adalah berupa gatal. Wasir jenis ini rentan terhadap trombosis (penggumpalan darah). Jika
pembuluh darah vena pecah yang mengalami kelainan pecah, maka penggumpalan darah akan terjadi
sehingga akan menimbulkan keluhan nyeri yang lebih hebat.
*) Hemorrhoid interna
Merupakan wasir yang muncul didalam rektum. Biasanya wasir jenis ini tidak nyeri. Jadi kebanyakan
orang tidak menyadari jika mempunyai wasir ini. Perdarahan dapat timbul jika mengalami iritasi.
Perdarahan yang terjadi bersifat menetes. Jika wasir jenis ini tidak ditangani, maka akan menjadi
prolapsed and strangulated hemorrhoids.
 Prolapsed hemorrhoid adalah wasir yang “nongol” keluar dari rektum.
 Strangulated hemorrhoid merupakan suatu keadaan terjepitnya prolapsed hemorrhoid karena
otot disekitar anus berkontraksi. Hal ini menyebabkan terperangkapnya wasir dan terhentinya
pasokan darah, yang pada akhirnya akan menimbulkan kematian jaringan yang dapat terasa nyeri
sekali.
Hemorrhoid interna dapat dikelompokkan menjadi :
 Grade I : wasir tidak keluar dari rektum
 Grade II : wasir prolaps (keluar dari rektum) pada saat mengedan, namun dapat masuk
kembali secara spontan
 Grade III : wasir prolaps saat mengedan, namun tidak dapat masuk kembali secara spontan,
harus secara manual (didorong kembali dengan tangan)
 Grade IV : wasir mengalami prolaps namun tidak dapat dimasukkan kembaliHemorrhoid
Pemeriksaan Tambahan
Setelah dokter melakukan pemeriksaan secara fisik (dengan melihat apakah ada wasir yang prolaps),
maka setelah itu akan dilakukan pemeriksaan colok dubur guna meraba wasir yang letaknya didalam.
Konfirmasi secara visual dari wasir dapat dilakukan dengan tehnik anuskopi, yaitu dengan
memasukkan suatu alat yang dinamakan anuskop (suatu tabung panjang yang diujungnya terpasang
lampu) melalui anus sehingga memungkinkan dokter melihat secara langsung wasir yang letaknya
didalam (hemorrhoid interna). Untuk pemeriksaan lebih lanjut (menyingkirkan kemungkinan penyakit
lain seperti polip, infeksi usus, atau tumor), sigmoidoskopi atau kolonoskopi dapat dilakukan. Pada
sigmoidoskopi, sekitar 60 cm dari usus besar dapat terlihat. Sedangkan dengan kolonoskopi, seluruh
usus dapat terlihat.
Penatalaksanaan
1. Terapi pengobatan
Tidak ada obat yang dapat mengobati wasir. Yang paling penting adalah untuk melakukan pencegahan 
(dijelaskan dibawah) terhadap timbulnya wasir. Namun wasir kita menimbulkan rasa nyeri, dapat 
diberikan obat penghilang nyeri yang dimasukkan melalui anus. Selain itu juga dapat digunakan krim 
penghilang rasa sakit, namun harus hati-hati terhadap krim yang mengandung steroid karena justru 
dapat memicu timbulnya serangan nyeri.
2. Terapi operatif
Jika wasir yang kita alami tidak sembuh-sembuh dengan perubahan pola hidup, maka sebaiknya 
silakukan tindakan operasi yang dapat berupa :

untuk melihat lebih lengkap, download disini

Esophageal varices

In medicine (gastroenterology), esophageal varices (or oesophageal varices) are extremely dilated sub-mucosal veins in the lower third [1] of theesophagus. They are most often a consequence of portal hypertension, commonly due to cirrhosis; patients with esophageal varices have a strong tendency to develop bleeding.
Esophageal varices are diagnosed with endoscopy.[2]

Pathogenesis[edit]

The majority of blood from the esophagus is drained via the esophageal veins, which carry deoxygenated blood from the esophagus to the azygos vein, which in turn drains directly into the superior vena cava. These veins have no part in the development of esophageal varices. The remaining blood from the esophagus is drained into the superficial veins lining the esophageal mucosa, which drain into the left gastric vein (coronary vein), which in turn drains directly into the portal vein. These superficial veins (normally only approximately 1 mm in diameter) become distended up to 1–2 cm in diameter in association with portal hypertension.
Normal portal pressure is approximately 9 mmHg compared to an inferior vena cava pressure of 2-6 mmHg. This creates a normal pressure gradient of 3-7 mmHg. If the portal pressure rises above 12 mmHg, this gradient rises to 7-10 mmHg.[3] A gradient greater than 5 mmHg is considered portal hypertension. At gradients greater than 10 mmHg, blood flow through the hepatic portal system is redirected from the liver into areas with lower venous pressures. This means that collateral circulation develops in the lower esophagus, abdominal wall, stomach, and rectum. The small blood vessels in these areas become distended, becoming more thin-walled, and appear asvaricosities. In addition, these vessels are poorly supported by other structures, as they are not designed for high pressures.
In situations where portal pressures increase, such as with cirrhosis, there is dilation of veins in the anastomosis, leading to esophageal varices. Splenic vein thrombosis is a rare condition that causes esophageal varices without a raised portal pressure. Splenectomy can cure the variceal bleeding due to splenic vein thrombosis.
Varices can also form in other areas of the body, including the stomach.

untuk meliha lebih lanjut, download disini
ANEMIA DEFISIENSI BESI
2.1.1. Definisi
 Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya
penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron
store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang
(Bakta, 2006).
Anemia defisiensi besi merupakan tahap defisiensi besi yang paling parah,
yang ditandai oleh penurunan cadangan besi, konsentrasi besi serum, dan saturasi
transferin yang rendah, dan konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang
menurun (Abdulmuthalib, 2009).
Absorbsi Besi Untuk Pembentukan Hemoglobin 
Menurut Bakta (2006) proses absorbsi besi dibagi menjadi tiga fase, yaitu: 
a. Fase Luminal 
Besi dalam makanan terdapat dalam dua bentuk, yaitu besi heme 
dan besi non-heme. Besi heme terdapat dalam daging dan ikan, tingkat 
absorbsi dan bioavailabilitasnya tinggi. Besi non-heme berasal dari sumber 
nabati, tingkat absorbsi dan bioavailabilitasnya rendah. Besi dalam 
makanan diolah di lambung (dilepaskan dari ikatannya dengan senyawa 
lain) karena pengaruh asam lambung. Kemudian terjadi reduksi dari besi 
bentuk feri (Fe3+) ke fero (Fe2+) yang dapat diserap di duodenum. 
 
b. Fase Mukosal 
Penyerapan besi terjadi terutama melalui mukosa duodenum dan 
jejunum proksimal. Penyerapan terjadi secara aktif melalui proses yang 
sangat kompleks dan terkendali. Besi heme dipertahankan dalam keadaan 
terlarut oleh pengaruh asam lambung. Pada brush border dari sel absorptif 
(teletak pada puncak vili usus, disebut sebagai apical cell), besi feri 
direduksi menjadi besi fero oleh enzim ferireduktase (Gambar 2.2), 
mungkin dimediasi oleh protein duodenal cytochrome b-like (DCYTB). 
Transpor melalui membran difasilitasi oleh divalent metal transporter 
(DMT 1). Setelah besi masuk dalam sitoplasma, sebagian disimpan dalam 
bentuk feritin, sebagian diloloskan melalui basolateral transporter ke 
dalam kapiler usus. Pada proses ini terjadi konversi dari feri ke fero oleh 
enzim ferooksidase (antara lain oleh hephaestin). Kemudian besi bentuk 
feri diikat oleh apotransferin dalam kapiler usus. 
Sementara besi non-heme di lumen usus akan berikatan dengan 
apotransferin membentuk kompleks transferin besi yang kemudian akan 
masuk ke dalam sel mukosa dibantu oleh DMT 1. Besi non-heme akan 
dilepaskan dan apotransferin akan kembali ke dalam lumen usus 
(Zulaicha, 2009).

untuk melihat naskah asli, download disni

GASTREKTOMI

Introduksi
a. Definisi
Suatu tindakan reseksi pada lambung baik keseluruhan lambung maupun sebagian.
b. Ruang lingkup
Adanya kelainan yang berhubungan dengan lambung seperti kembung, nyeri lambung, muntah, hematemesis, anoreksia, penurunan BB, anemia, disfagia, dan massa di epigastrium.
c. Indikasi operasi
  • karsinoma lambung
  • gastric ulcer
d. Diagnosis Banding
  • Karsinoma lambung
  • gastric ulcer
  • gastritis
  • perdarahan varises esophagus
  • sirosis
e. Pemeriksaan penunjang
  • Esofagogastroduodenoskopi
  • Ronsen OMD
  • USG
  • CT Scan
Tehnik Operasi
GASTREKTOMI PARSIAL
1.   Penderita posisi supine dengan general anestesi.
2.   Insisi midline mulai dari xyphoid sampai ke umbilical sampai tembus peritoneum. Lakukan eksplorasi untuk mengetahui posisi tumor, infiltrasi tumor, dan metastase kelenjar ke hepar.
3.   Pemisahan omentum mayus dari colon transversum. Arteri gastroepiploica dextra diligasi.
4.   Diseksi omentum minus dan arteri gastrica dextra diligasi.
5.   Duodenum dibebaskan dari perlekatan dengan pankreas dan struktur disekitarnya.
6.   Reseksi dengan jarak >2 cm dari pylorus. Stump duodenum kemudian ditutup dengan jahitan simpul tunggal dengan sutera.
7.   Diseksi arteri hepatica komunis, vena gastrica sinistra diidentifikasi dan diligasi.
Arteri gastroepiploica sinistra diligasi. Gaster kemudian diangkat sehingga dapat meng-expose arteri gastrica sinistra dari bawah.
8.   Arteri gastrica sinistra diligasi.
9.   Setelah itu dilakukan pemisahan gaster dari jaringan sekitarnya baik pada sisi kurvatura mayor maupun kurvatura minor, kemudian dilakukan transeksi gaster sesuai dengan lokasi tumor.
9.   Reanastomosis gastro jejunostomi end to side antekolik isoperistaltik.
10. Luka operasi ditutup.
g. Komplikasi Operasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada operasi ini adalah perdarahan, kebocoran pada anastomosis, infeksi luka operasi, gangguan respirasi, dan problem yang berkaitan dengan balans cairan dan elektrolit

h.  Mortalitas
Angka kematian pasca operasi gastrectomy dilaporkan mencapai 8 %.
i. Perawatan Pasca Bedah
Perhatian utama pasca bedah gastrectomi difokuskan pada maintenance cairan dan elektrolit, pemberian analgesia yang adekuat. Dilakukan monitoring vital sign dan urine output dalam 24 jam pertama. Bila bising usus sudah baik dapat mulai diberikan enteral nutrisi secara bertahap. Juga dimonitor adanya komplikasi. Lama perawatan 7-14 hari.
Pada pasien yang menjalani gastrectomi total membutuhkan suplemen vitamin B12 dan asam folat.
j.  Follow – Up
Untuk kasus karsinoma colon:
-   Pemeriksaan fisik termasuk colok dubur setiap 3 bulan dalam 2 tahun pertama, setiap 6 bulan dalam 5 tahun berikutnya.
-   Pemeriksaan kadar CEA setiap 3 bulan untuk 2 tahun pertama dan setiap 6 bulan untuk 5 tahun berikutnya.
-   Kolonoskopi 1 tahun pasca operasi, diulang 1 tahun berikutnya bila ditemukan abnormalitas atau 3 tahun berikutnya bila ditemukan normal.
-   Pemeriksaan lainnya seperti CT scan, pemeriksaan fungsi liver dan Bone scan dilakukan bila ada indikasi.
-   Pemeriksaan Ronsen Thoraks setiap tahun.

untuk melihat alamat web asli, download disini

epistaksis

Epistaksis adalah perdarahan akut yang  berasal dari lubang hidung, rongga hidung atau nasofaring dan mencemaskan penderita serta para klinisi. Epistaksis bukan suatu penyakit, gejala dari suatu kelainan yang mana hampir 90 % dapat berhenti sendiri.1,2 Epistaksis terbanyak dijumpai pada usia 2-10 tahun dan 50-80 tahun, sering dijumpai pada musim dingin dan kering. Di Amerika Serikat angka kejadian epistaksis dijumpai 1 dari 7 penduduk. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara laki-laki dan wanita. Epistaksis bagian  anterior sangat umum dijumpai pada anak dan dewasa muda, sementara epistaksis posterior sering pada orang tua dengan riwayat penyakit hipertensi atau arteriosklerosis.1,3

Tiga prinsip utama dalam menanggulangi epistaksis yaitu menghentikan perdarahan, mencegah komplikasi dan mencegah berulangnya epistaksis.

PATOFISIOLOGI
Pemeriksaan arteri kecil dan sedang pada orang yang berusia menengah dan lanjut, terlihat perubahan progresif dari otot pembuluh darah tunika media menjadi jaringan kolagen. Perubahan tersebut bervariasi dari fibrosis interstitial sampai perubahan yang komplet menjadi jaringan parut. Perubahan tersebut  memperlihatkan gagalnya kontraksi pembuluh darah karena hilangnya otot tunika media sehingga mengakibatkan perdarahan yang banyak dan lama. Pada orang yang lebih muda, pemeriksaan di lokasi perdarahan setelah terjadinya epistaksis memperlihatkan area yang tipis dan lemah. Kelemahan dinding pembuluh darah ini disebabkan oleh iskemia lokal atau trauma.

untuk melihat lebih lengkap, download disni
 TROMBOSIT 
Produksi Trombosit 
 Sel trombosit berasal dari fragmentasi sitoplasma megakariosit sumsum 
tulang. Prekursor megakariosit, megakarioblast, muncul melalui proses diferensiasi 
dari sel induk hemopoetik. Megakariosit mengalami pematangan dengan replikasi 
inti endomitotik yang sinkron, memperbesar volume sitoplasma sejalan dengan 
penambahan lobus inti menjadi kelipatan duanya. Pada berbagai stadium dalam 
perkembangannya (paling banyak pada stadium inti delapan), sitoplasma menjadi 
granular dan trombosit dilepaskan. Produksi trombosit mengikuti pembentukan 
mikrovesikel dalam sitoplasma sel yang menyatu membentuk membrane pembatas 
trombosit. tiap sel megakariosit menghasilkan 1000-1500 trombosit. Sehingga 
diperkirakan akan dihasilkan 35.000/ul trombosit per hari. Interval waktu semenjak 
diferensiasi sel induk sampai produksi trombosit berkisar sekitar 10 hari.2,25,26 
 Jumlah sel trombosit yang bersirkulasi dalam darah tepi sangat tergantung 
jumlah sel megakariosit, volume sitoplasma megakariosit, umur trombosit dan 
sekuestrasi oleh limpa. Progenitor megakariosit CFU-Mega meningkat atau menurun 
sebagai respon terhadap megakariosit26,27 
Trombopoetin adalah pengatur utama produksi trrombosit, dihasilkan oleh hati 
dan ginjal. Trombosit mempunyai reseptor untuk trombopoetin (C-MPL) dan 
mengeluarkannya dari sirkulasi, karena itu kadar trombopoetin tinggi pada 
trombositopenia akibta aplasia sumsum tulang. Trombopetin meningkatkan jumlah 
dan kecepatan maturasi megakariosit. Jumlah trombosit mulai meningkat 6 hari 
Universitas Sumatera Utarasetelah dimulainya terapi dan tetap tinggi selama 7-10 hari. Interleukin-11 juga dapat 
meningkatkan trombosit dalam sirkulasi.2,27,28 
Jumlah trombosit normal adalah sekitar 250 x 109/l (rentang 150-400 x 109/l) 
dan lama hidup trombosit yang normal adalah 7-10 hari. Hingga sepertiga dari 
trombosit produksi sumsum tulang dapat terperangkap dalam limpa yang normal, 
tetapi jumlah ini meningkat menjadi 90% pada kasus splenomegali

untuk mendapatkan naskah asli, download disini

IDIOPATYIK

Purpura Trombositopenia Idiopatik
PTI merupakan gangguan perdarahan yang sering dijumpai pada anak usia 2-4 tahun, lebih sering pada
wanita. PTI dapat dibagi menjadi akut dan kronik. PTI akut biasanya sembuh sendiri dalam 6 bulan,
sedangkan PTI kronik, sering ditemukan pada usia < 1 tahun atau > 10 tahun, umumnya dihubungkan
dengan kelainan imun yang umum.
Gejala dan tanda
 Biasanya didahului oleh infeksi bakteri atau virus (misalnya rubella, rubeola, varisela), atau
setelah vaksinasi dengan virus hidup 1-3 minggu sebelum trombositopenia.
 Riwayat perdarahan.
 Riwayat pemberian obat-obatan, misalnya heparin, sulfonamid, kuinidin/kuinin, aspirin.
 Riwayat ibu menderita HIV, riwayat keluarga yang menderita trombositopenia atau kelainan
hematologi.
 Manifestasi perdarahan (ekimosis multipel, petekie, epistaksis).
 Hati, limpa dan kelenjar getah bening tidak membesar.
 Infeksi.
Pemeriksaan penunjang
 Morfologi eritrosit, leukosit, dan retikulosit biasanya normal.
 Hemoglobin, indeks eritrosit dan jumlah leukosit normal.
 Trombositopenia, besar trombosit normal atau lebih besar (giant platelets).
 Masa perdarahan memanjang.
 Pemeriksaan fungsi sumsum tulang hanya dilakukan bila ditemukan limfadenopati,
organomegali, anemia, atau kelainan jumlah leukosit.
Penatalaksanaan
PTI akut:
 Pada yang ringan hanya dilakukan observasi tanpa pengobatan, karena dapat sembuh secara
spontan
 Bila setelah 2 minggu tanpa pengobatan jumlah trombosit belum naik, berikan kortikosteroid
 Pada trombositopenia akibat koagulasi intravaskular diseminata (KID) dapat diberikan heparin
intravena. Pada pambarian heparin sebaiknya selalu disiapkan antidotumnya yaitu protein sulfat.
 Bila keadaan saat gawat (terjadi perdarahan otak atau saluran cerna), berikan tranfusi suspense
trombosit.
PTI menahun:
 Imunoglobulin intravena (dosis inisial 0,8 g/kg, 1 kali pemberian)
 Kortikosteroid (4mg prednison/kg/hari per oral selama 7 hari, kemudian tapering-off dalam 7
hari).
 Antibodi anti-R (D)
 α interferon
Definisi
Purpura trombositopenia idiopatik (autoimmune thrombocytopenic
purpura; morbus Wirlhof; purpura hemorrhagica) merupakan sindrom
klinis berupa manifestasi perdarahan (purpura, petekie, perdarahan
retina, atau perdarahan nyata lain) disertai trombositopenia (penurunan
jumlah trombosit).
 Siklosporin 3-8 mg/kg perhari dibagi dalam 2-3 dosis
 Azatioprin 50-300 mg/m2/hari per oral, selama > 4 bulan

untuk melihat naskah asli,  download disini