Sabtu, 11 Januari 2014

angina


Angina Pektoris Tak Stabil 

Angina pektoris adalah rasa tidak enak di dada sebagai akibat dari suatu iskemik miokard tanpa adanya infark. Klasifikasi klinis angina pada dasarnya berguna untuk  mengevaluasi mekanisme terjadinya iskemik.Walaupun patogenesa angina mengalami perubahan dari tahun ke tahun, akan tetapi pada umumnya dapat dibedakan 3 tipe angina: 

1. Classical effort angina (angina klasik) 
Pada nekropsi biasanya didapatkan aterosklerosis koroner.  Pada keadaan ini, obstruksi koroner tidak selalu menyebabkan terjadinya iskemik seperti waktu istirahat. Akan tetapi bila kebutuhan  aliran darah melebihi jumlah yang dapat melewati obstruksi tersebut, akan tetapi iskemik dan timbul gejala angina. Angina 
pektoris akan timbul pada setiap aktifitas yang dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan atatus inotropik jantung sehingga kebutuhan O2 akan bertambah seperti pada aktifitas fisik, udara dingin dan makan yang banyak. 

2. Variant angina (angina Prinzmetal) 
Bentuk ini jarang terjadi dan biasanya timbul pada saat istirahat, akibat penurunan suplai O2 darah ke miokard secara tiba-tiba. Penelitian terbaru menunjukkan terjadinya obsruksi yang dinamis akibat spasme koroner baik pada arteri yang sakit maupun yang normal. Peningkatan obstruksi koroner yang tidak menetap ini selama terjadinya angina waktu istirahat jelas disertai penurunan aliran darah 
arteri koroner. 

3. Unstable angina (angina tak stabil / ATS) 
Istilah lain yang sering digunakan adalah Angina preinfark, Angina dekubitus,  Angina kresendo. Insufisiensi koroner  akut atau Sindroma koroner pertengahan. Bentuk ini merupakan kelompok suatu  keadaan yang dapat berubah seperti keluhan yang bertambah progresif, sebelumnya dengan angina stabil atau angina 
pada pertama kali. Angina dapat terjadi pada saat istirahat maupun bekerja. Pada patologi biasanya ditemukan daerah  iskemik miokard yang mempunyai ciri tersendiri. 

Pada makalah ini terutama akan dibicarakan mengenai pengenalan ATS karena 
ATS adalah suatu sindroma klinik yang berbahaya dan merupakan tipe angina pektoris 
yang dapat berubah menjadi infark miokard ataupun kematian. 
Sindroma  ATS telah lama dikenal sebagai gejala awal dari infark miokard akut (IMA). 
Banyak penelitian melaporkan bahwa ATS merupakan risiko untuk terjadinya IMA dan 
kematian. Beberapa penelitian retrospektif menunjukkan bahwa 60-70% penderita IMA 
dan 60% penderita mati mendadak pada riwayat penyakitnya mengalami gejala prodroma
ATS. Sedangkan penelitian jangka panjang  mendapatkan IMA terjadi pada 5-20% 
penderita ATS dengan tingkat kematian 14-80%. 

ATS menarik perhatian karena letaknya di antara spektrum angina pektoris stabil dan 
infark miokard, sehingga merupakan tantangan dalam upaya pencegahan terjadinya 
infark miokard. 

 DEFINISI 
Angina pektoris tak stabil adalah suatu spektrum dari sindroma iskemik miokard 
akut yang berada di antara angina pektoris stabil dan anfark miokard akut. 
Terminologi ATS harus tercakup dalam kriteria penampilan klinis sebagai berikut : 
1. Angina pertama kali 
Angina timbul pada saat aktifitas fisik. Baru pertama kali dialami oleh penderita dalam priode 1 bulan terakhir 
2. Angina progresif 
Angina timbul saat aktifitas fisik yang berubah polanya dalam 1 bulan terakhir, yaitu menjadi lebih sering, lebih berat, lebih lama, timbul dengan pencetus yang lebih ringan dari biasanya dan tidak hilang dengan  cara yang biasa dilakukan. Penderita sebelumnya menderita angina pektoris stabil. 
3. Angina waktu istirahat 
Angina timbul tanpa didahului aktifitas fisik ataupun hal-hal yang dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan O2 miokard. Lama angina sedikitnya 15 menit. 
4. Angina sesudah IMA 
Angina yang timbul dalam periode dini (1 bulan) setelah IMA. Kriteria penampilan klinis tersebut dapat terjadi sendiri-send

untuk melihat naskah lebih lengkap, download disini

0 komentar:

Posting Komentar