Purpura Trombositopenia Idiopatik
PTI merupakan gangguan perdarahan yang sering dijumpai pada anak usia 2-4 tahun, lebih sering pada
wanita. PTI dapat dibagi menjadi akut dan kronik. PTI akut biasanya sembuh sendiri dalam 6 bulan,
sedangkan PTI kronik, sering ditemukan pada usia < 1 tahun atau > 10 tahun, umumnya dihubungkan
dengan kelainan imun yang umum.
Gejala dan tanda
Biasanya didahului oleh infeksi bakteri atau virus (misalnya rubella, rubeola, varisela), atau
setelah vaksinasi dengan virus hidup 1-3 minggu sebelum trombositopenia.
Riwayat perdarahan.
Riwayat pemberian obat-obatan, misalnya heparin, sulfonamid, kuinidin/kuinin, aspirin.
Riwayat ibu menderita HIV, riwayat keluarga yang menderita trombositopenia atau kelainan
hematologi.
Manifestasi perdarahan (ekimosis multipel, petekie, epistaksis).
Hati, limpa dan kelenjar getah bening tidak membesar.
Infeksi.
Pemeriksaan penunjang
Morfologi eritrosit, leukosit, dan retikulosit biasanya normal.
Hemoglobin, indeks eritrosit dan jumlah leukosit normal.
Trombositopenia, besar trombosit normal atau lebih besar (giant platelets).
Masa perdarahan memanjang.
Pemeriksaan fungsi sumsum tulang hanya dilakukan bila ditemukan limfadenopati,
organomegali, anemia, atau kelainan jumlah leukosit.
Penatalaksanaan
PTI akut:
Pada yang ringan hanya dilakukan observasi tanpa pengobatan, karena dapat sembuh secara
spontan
Bila setelah 2 minggu tanpa pengobatan jumlah trombosit belum naik, berikan kortikosteroid
Pada trombositopenia akibat koagulasi intravaskular diseminata (KID) dapat diberikan heparin
intravena. Pada pambarian heparin sebaiknya selalu disiapkan antidotumnya yaitu protein sulfat.
Bila keadaan saat gawat (terjadi perdarahan otak atau saluran cerna), berikan tranfusi suspense
trombosit.
PTI menahun:
Imunoglobulin intravena (dosis inisial 0,8 g/kg, 1 kali pemberian)
Kortikosteroid (4mg prednison/kg/hari per oral selama 7 hari, kemudian tapering-off dalam 7
hari).
Antibodi anti-R (D)
α interferon
Definisi
Purpura trombositopenia idiopatik (autoimmune thrombocytopenic
purpura; morbus Wirlhof; purpura hemorrhagica) merupakan sindrom
klinis berupa manifestasi perdarahan (purpura, petekie, perdarahan
retina, atau perdarahan nyata lain) disertai trombositopenia (penurunan
jumlah trombosit).
Siklosporin 3-8 mg/kg perhari dibagi dalam 2-3 dosis
Azatioprin 50-300 mg/m2/hari per oral, selama > 4 bulan
untuk melihat naskah asli, download disini
Senin, 13 Januari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar